Sabtu, 28 November 2009

ISTRI atau IBUMU ???

Idul “adha 1430H.

Selepas mendirikan Shalat ‘id berjamah di masjid samping tempat tinggal sementaraku, kulangkahkan kaki menuju belakang. Ada yang harus kukerjakan. Pekerjaan yang sudah kusiapkan sejak kemarin Sore. Pekerjaan yang “katanya” merupakan pekerjaan Kaum Hawa. Pekerjaan yang Katanya akan tidak dilakukan lagi selepas kita BERISTRI. Tapi, aku berkomitmen, bahwa kelak pekerjaan ini akan tetap kulakukan meskipun AKU SUDAH BERISTRI. Ya, Istri yang kucari kelak adalah seorang yang bisa mendampingiku dalam mengarungi SAMUDERA KEHIDUPAN. Yang menegakkan ketika layu. Memberi teladan kepada Buah hati dan Istri yang kelak mengantarkanku menuju SurgaNya. Bukan seorang ISTRI yang SEKEDAR menggantikanku untuk melakukan pekerjaan ini. Karena dia adalah ISTRIKU bukan PENCUCI bajuku.

Dua potong baju Koko. Dua potong kaos Oblong. Dan Tiga potong celana Panjang telah menanti sentuhan lembut tanganku sejak kemarin sore. Maka,aku tak ingin membuatnya berlama lama menunggu. Kasihan. Mereka yang selalu menjagaku dari kedinginan dan membuat Auratku tertutup, tak kubiarkan mereka berlama lama Berendam sehingga dinginlah yang mereka Rasakan.

Ritual itupun segera kulakukan. Diiringi dengan “lagu AL AQSHA Memanggil yang aku nyanyikan sendiri. Segera kulibas kotoran kotoran yang melekat di pakaianku. Satu persatu hingga mereka bersih dan berbusa. Sambil kumainkan busa itu, lagupun bergeser ke BINGKAI KEHIDUPAN. Aku tak peduli, mungkin teman teman merasa Nyaman dengan suara MERDUku. Makanya Tak surut walau selangkah, Tak henti Walau Sejenak. Kulantunkan terus dengan penuh semangat.

Ditengah keasyikan Ritual yang tengah kulaksanakan. Datanglah seorang “ TEMAN TIDUR” di sampingku. Sepiring nasi yang ditemani sayur kentang sisa masakan Semalam, dilahapnya dengan sepotong kerupuk warna Putih di tangan kirinya. Namanya Ahmad. Akupun mengecilkan Volume suaraku, karena kutahu, ada yang ingin ia sampaikan kepadaku. Benarlah, belum selesai bisik hatiku. Iapun memulai Cakapnya.

“Mas,” serunya karena memang dia lebih Muda dua tahun dibanding diriku. “Yup,” jawabku dengan penuh semangat. “ Aku mau nanya Mas,” diapun melanjutkan. “ok, silahkan!”, Sambutku langsung. “ Gini Mas, misalnya sampeyan dirumah, terus terjadi GEMPA, disitu ada Ibu dan Istri sampeyan, Siapa yang akan sampeyan selamatkan ?”. Pertanyaan aneh menurutku, tapi tak apalah, itung itung persiapan siapa tahu benar-benar terjadi. Walaupun aku SANGAT TIDAK MENGHARAPKAN akan terjadinya MUSIBAH itu, toh tidak menutup kemungkinan akan terjadinya MUSIbah itu di tempat tinggalku kelak. Karena memang Bencana adalah salah satu Misteri dari banyaknya Misteri yang Allah ciptakan.

“ Yo dua duanya” sergah temanku satunya yang baru saja Pulang dari Masjid. Diapun menimpali, “ Gak boleh mas, harus milih salah satu”. Wah, ini anak tambah ngawur aja dech. Masa’ gak boleh dua duanya padahal dua duanya adalah Wanita yang saling melengkapi dalam relung Jiwaku. Tak lama idepun muncul, “ya pasti Ibuku Donk !”. jawabku singkat. “Alasannya Mas?” wah ini anak, ada ada aja. “karena, kalau Ibu kan hanya SATU dan gak bisa cari lagi. Sedangkan ISTRI, kalau memang Allah takdirkan Ia meninggal dalam Bencana tersebut, SAYA bias CARI LAGI kan ?”. Jawabku sambil cengengesan. Diapun pergi melengos, karena tak berhasil memperdayaku dengan pertanyaan konyolnya. “ha..ha..ha..” jawaban terakhir pertanda kemenanganku.

Jika pertanyaan itu ditujukan pada sahabat, Apa jawaban sahabat Sekalian ???